Senin, 20 Juli 2015

MAKALAH EKSTRAKURIKULER PRAMUKA




https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTMmHxnx3vuPpNGKhgnrikHQhV9E6PqRYXLDG0raZ9IzSXrj3ANv4WkzA
TUGAS INDIVIDU
MATA KULIAH MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN

Judul
Peningkatan Mutu Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka
di SDN Kedungori 1


Dosen Pengampu :
Dr.Bambang Ismanto, M.Si


Disusun Oleh :
                 Nama                                                  NIM
Kartono                                                  942014034


PROGRAM PASCASARJANA S-2
MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
TAHUN 2015

A.      PENDAHULUAN
1.    Latar Belakang
              Ekstrakurikuler merupakan salah satu perangkat operasional (supplement dan complements) dalam kurikulum sekolah. Banyak ragam kegiatan ekstrakurikuler yang dapat diselenggarakan oleh sekolah, baik wajib atau pilihan. Dalam Kurikulum 2013 pemerintah telah menetapkan pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah mulai jenjang sekolah dasar (SD/MI) sampai sekolah menengah atas (SMA/SMK). Artinya, harus diikuti oleh semua peserta didik terkecuali bagi peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkan dapat mengikutinya.
Tujuan dari Gerakan Pramuka adalah membentuk setiap angggota pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin,  menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup. Tujuan dari Gerakan Pramuka sejalan dengan fokus pendidikan karakter yang menjadi program utama Kementerian Pendidikan Nasional.
Dalam UU No. 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, disebutkan Gerakan Pramuka adalah  organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan yang mempersiapkan anggotanya untuk mempunyai karakter bangsa sesuai dengan dasa darma dan tri satya.
Saat ini, penyelenggaraan ekstrakurikuler pramuka di sekolah terkesan hanya formalitas dan asal berjalan. Kesan tersebut tampak dari carut marutnya pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka antara lain, tidak ada program dan target yang jelas, latihan jika akan ada lomba saja, pembina bukan ahli, kegiatan asal berjalan, dan pendanaan yang minim.
Demikian halnya, di SDN Kedungori 1, penyelenggaraan ekstrakurikuler Pramuka mengalami stagnan. Kegiatan tidak terkoordinir dengan baik, jadwal latihan tidak berjalan secara kontinu hanya ketika akan ada jambore ranting,, pembina banyak di datangkan dari instruktur muda (penegak yang belum mempunyai sertifikat KMD), dan tidak adanya rencana anggaran kegiatan secara implisit pada program ini. Sementara setiap tahun Pramuka menjadi prioritas utama Program kegiatan di jajaran UPTD Dikpora Kecamatan Dempet.
Kondisi demikian amat mengkawatirkan, padahal SDN Kedungori 1 mempunyai potensi yang sangat besar. Sumber daya manusianya berkualitas semua guru sejumlah 12 guru mempunyai kualifikasi akademik S1 dan bahkan ada S2. Ada 10 mempunyai serfikat mahir KMD dan 2 KML sebagai Pembina Pramuka baik penggalang dan siaga. Peran serta masyarakat dan komite sekolah menjadi daya dukung yang handal dalam penggalian dana. Lokasi sekolah yang sangat luas representatif untuk tempat latihan. Hari Jum’at sore anak-anak libur sekolah madrasah ini sebenarnya memberi peluang bagus untuk kegiatan latihan. Anak-anak sangat antusias dan responsive pada kegiatan Pramuka.
2.    Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang dapat kita pertanyakan sebagai berikut: Bagaimanakah cara meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di SDN Kedungori 1?
3.    Tujuan
Tujuan penulisan makalah secara implisit adalah untuk mengetahui cara meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di SDN Kedungori 1.
B.       KAJIAN TEORI
 1. Definisi dan Keterkaitan dengan Siswa dan Sekolah
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan kesiswaan. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pengayaan dan perbaikan yang berkaitan dengan program kurikuler dan intrakurikuler. Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai wadah bagi siswa yang memiliki minat mengikuti kegiatan tersebut. Melalui bimbingan dan pelatihan guru, kegiatan ekstrakurikuler dapat membentuk sikap positif terhadap kegiatan yang diikuti oleh para siswa. Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti dan dilaksanakan oleh siswa baik di sekolah maupun diluar sekolah, bertujuan agar siswa dapat memperkaya dan memperluas diri. Memperluas diri ini dapat dilakukan dengan memperluas wawasan pengetahuan dan mendorong pembinaan sikap dan nilai-nilai.
Pengertian ekstrakurikuler menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:291) yaitu suatu kegiatan yang berada diluar program yang 10 tertulis didalam kurikulum seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa. Kegiatan ekstrakurikuler ini dilaksanakan diluar jam pelajaran wajib. Kegiatan ini memberikan keleluasaan kepada siswa untuk menentukan kegiatan sesuai dengan bakat dan minat mereka. Berdasarkan penjelasan tentang ekstrakurikuler tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ekstrakulikuler adalah kegiatan diluar jam pelajaran yang dilakukan, baik disekolah ataupun diluar sekolah yang bertujuan untuk memperdalam dan memperkaya pengetahuan siswa, mengenal hubungan antar berbagai pelajaran, serta menyalurkan bakat dan minat.
Faktor – faktor yang mempengaruhi minat yang timbul dalam diri seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor yang berasal dari dalam dari individu itu sendiri (faktor instrinsik), maupun faktor yang berasal dari luar individu itu sendiri (faktor ekstrinsik).
  1. Faktor dari dalam (faktor instrinsik) yaitu sifat pembawaan.
  2. Faktor dari luar (faktor ekstrinsik) diantaranya keluarga, sekolah dan masyarakat sekitar. Minat yang terjadi dalam individu dipengaruhi dua faktor yang menentukan yaitu faktor keinginan dari dalam, dan faktor keinginan dari luar. Minat dari dalam terdiri dari tertarik atau rasa senang pada kegiatan, perhatian terhadap suatu kegiatan dan adanya aktifitas atau tindakan akibat rasa senang maupun perhatian.dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara garis besar minat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri (factor instrinsic) dan faktor yang berasal dari luar individu tersebut (factor ekstrinsic). Adapun ketiga faktor instrinsik dari minat tersebut antara lain:
1). Rasa Tertarik
Menurut Suadirman (1984: 36) ketertarikan adalah proses yang dialami setiap individu tetapi sulit dijelaskan. Dzakir (1992: 216) menyampaikan, tertarik adalah suka atau senang, tetapi belum melakukan aktivitas. Sedangkan Winkell (1983: 30) mendefinisikan rasa tertarik sebagai penilaian positif terhadap suatu obyek. Berdasarkan tiga pendapat ini, disimpulkan bahwa rasa tertarik merupakan rasa yang dimiliki setiap individu dalam ungkapan suka, senang dan simrpati kepada sesuatu sebelum melakukan aktivitas, sebagai penilian positif atau suatu obyek.
2). Perhatian
Perhatian didefinisikan oleh Sumadi Suryabrata (1982:14) sebagai frekuensi dan kuantitas kesadaran yang menyertai aktivitas seseorang, sedangkan Dakir (1993: 144) mendefinisikan minat perhatian sebagai keaktifan peningkatan kesadaran seluruh jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada sesuatu, dan Bimo Walgito (2002: 98) mendefinisikan perhatian sebagai pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada suatu objek. Berdasarkan tiga definisi tersebut, disimpulkan perhatian merupakan pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertentu kepada suatu objek, atau frekuensi dan kuantitas kesadaran peningkatan kesadaran seluruh jiwa.

3). Aktivitas
Tahap setelah siswa tertarik dan memberikan perhatian terhadap suatu objek atau kegiatan adalah bergabungnya siswa dalam kegiatan tersebut. Dalam penelian ini aktivitas siswa berbentuk keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bolavoli mini.
       Selain itu ada juga faktor ekstrinsik terdiri atas pengaruh dari lingkungan keluarga,sekolah, dan lingkungan. Lingkungan keluarga yang memberikan pengaruh misalnya keadaan sosial ekonomi, serta cara orang tua mendidik anak merupakan sebagian contoh faktor keluarga yang dapat mempengaruhi minat siswa. Pengaruh lingkungan sekolah misalnya kurikulum, metode mengajar yang digunakan guru, serta aturan dan disiplin sekolah. Adapun faktor masyarakat meliputi teman bergaul serta kegiatan siswa di masyarakat.
       Kegiatan ekstrakurikuler ini dilaksanakan diluar jam pelajaran wajib. Ini memberikan keleluasaan kepada siswa untuk menentukan kegiatan sesuai dengan bakat dan minat mereka. Berdasarkan penjelasan tentang ekstrakurikuler tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ekstrakurikuler adalah kegiatan diluar jam pelajaran yang dilakukan, baik di sekolah ataupun di luar sekolah yang bertujuan untuk memperdalam dan memperkaya pengatahuan siswa, mengenal hubungan antar berbagai pelajaran, serta menyalurkan bakat dan minat. Kegiatan ekstrakurikuler ini dilaksanakan diluar jam pelajaran wajib. Kegiatan ini memberikan keleluasaan kepada siswa untuk menentukan kegiatan sesuai dengan bakat dan minat mereka.        Siswa dapat memperdalam dan memeperluas pengetahua keterampilan mengenai hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya. Mampu memanfaatkan pendidikan kepribadian serta mengaitkan pengetahuan yang diperolehnya dalam program kurikulum dengan kebutuhan dan keadaan lingkungan.
2.  Konsep Dasar Kegiatan Ekstrakurikuler
       Pemahaman dan pengelolaan ektrakurikuler yang baik akan membentuk siswa yang kreatif, inovatif, dan beradab. Fungsi kegiatan ekstrakurikuler yang dijelaskan oleh Mumuh Sumarna (2006:10) yaitu: “Kegiatan ekstrakurikuler yang dimaksudkan untuk lebih mengaitkan antara pengetahuan yang diperoleh dalam program kurikulum dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan”. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi ekstrakurikuler adalah sebagai sarana penunjang bagi proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah yang berguna untuk mengaplikasikan teori dan praktik yang telah diperoleh sebagai hasil nyata proses pembelajaran.
       Yudha M. Saputra (1998: 6) mendefinisikan kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan diluar jam pelajaran sekolah biasa yang dilakukan di sekolah atau di luar sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa mengenai hubungan antar pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi pembinaan manusia seutuhnya. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan program yang berupa pengayaan dan perbaikan yang berkaitan dengan kegiatan intrakurikuler.
       Pendapat lain dikemukakan oleh Wahjosumidjo (2007:256) kegiatan ekstrakurikuler yaitu kegiatan-kegiatan siswa diluar jam pelajaran, yang dilaksanakan di sekolah atau diluar sekolah, dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, memahami keterkaitan antara berbagai mata pelajaran, penyaluran bakat dan minat, serta dalam rangka usaha untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan para siswa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kesadaran berbangsa dan bernegara, berbudi pekerti luhur dan sebagainya.
       Dari beberapa pendapat para ahli tentang ekstrakurikuler diatas, dapat diketahui bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilakukan diluar jam pelajaran dan tidak diatur dalam kurikulum, hal ini sejalan dengan pendapat Suryosubroto 14 (2007:58) yang mengartikan “kegiatan ekstrakurikuler mencakup semua kegiatan di sekolah yang tidak diatur dalam kurikulum.” Dengan demikian, dapat diketahui bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan tambahan di luar jam pelajaran yang dapat dilakukan di dalam sekolah maupun di luar sekolah dengan tujuan mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki siswa.
 3.  Hubungan Ekstrakurikuler dan Peningkatan Pada Siswa
        Elizabeth B. Hurlock (1993: 214) mengatakan bahwa pada semua manusia, minat memainkan peran yang penting dalam kehidupan seseorang danmempunyai dampak yang besar atas perilaku dan sikap, terutama selamamasa kanak-kanak. Karena jenis pribadi anak sebagian besar ditentukan oleh minat yang berkembang selama masa kanak-kanak. Di samping itupengalaman belajar dari anak juga sangat berpengaruh terhadapperkembangan minat anak.Minat mempunyai pengaruh yang besar terhadap proses danpencapaian hasil belajar. Apabila materi pelajaran yang dipelajari tidaksesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan tertarik untuk belajar dengan sebaik-baiknya. Tidak ada daya tarik bagi siswa mengakibatkan keengganan belajar. Keengganan belajar mengakibatkan tidak adanya kepuasan dari pelajaran tersebut. Namun sebaliknya, pelajaran yang menarik siswa, lebih mudah direncanakan karena minat menambah aktivitas belajar. Jika terdapat siswa yang kurang berminat terhadap belajar, maka dapatlah diusahakan agar mempunyai minat yang lebih besar yaitu dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan peserta didik.Wiliamson dalam Yudha M.Saputra (1998: 16) tujuan kegiatan ekstrakurikuler adalah memberikan sumbangan pada perkembangan kepribadian anak didik, khususnya bagi mereka yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Berkaitan dengan tujuan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, Yudha M. Saputra mengemukakan empat tipe yang termasuk dalam kegiatan ekstrakurikuler sebagai berikut.
  1. Program sekolah dan masyarakat seperti seni lukis, seni tari, seni musik, seni    tari drama dan sejumlah kegiatan ekstetika lainya
  2. Partisipasi dan observasi kegiatan olahraga diluar atau didalam ruangan seperti
 atletik, renang, tenis, sepak bola dan permainan tradisional.
c.      Berdiskusi masalah-masalah sosial dan ekonomi seperti melakukan kunjungan  ke pasar, ke tempat bersejarah, ke kebun binatang dan sebagainya.
  1. Aktif menjadi anggota klub dan organisasi seperti klub olahraga, pramuka,      OSIS dan sebagainya.
Secara komprehensif kegiatan ekstrakurikuler memiliki berbagi macam tujuan yang pada dasarnya menyangkut perkembangan kepribadian, perkembangan emosional, hubungan sosial serta kemampuan motorik, baik motorik halus maupun motorik kasar. Optimalisasi kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan secara terencana memiliki pengaruh yang besar bagi perkembangan siswa.
        Ada beberapa jenis program ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah. Antara lain sebagai berikut. (Yudha M. Saputra, 1998: 23)
1) Program pengembangan bakat dan minat
Setiap anak pasti memiliki potensi. Melalui kegiatan ekstrakurikuler potensiitu dapat dikembangkan. Yang terpenting dari program pengembangan bakat danminat melalui kagiatan ekstrakurikuler di sekolah adalah menumbuhkembangkan potensi anak seperti bidang kerajinan, seni tari, seni drama, senisuara, seni musik, dan mementaskan hasil seni anak didik. Dalam hal ini gurubertindak sebagai fasilitator mengarahkan agar potensi yang dimiliki anaktersebut tidak disalahgunakan oleh anak.
2) Program kegiatan rekreasi dan waktu luang
Agar kegiatan rekreasi dan waktu luang tidak hanya sebagai kegiatan yangsebatas hura-hura maka perlu adanya inovasi pengembangan kearah yang lebihbermanfaat bagi anak, khususnya sekolah dasar. Kegiatan ini dapat berupapemberdayaan potensi permainan tradisional dan penciptaan bentuk-bentukpermainan baru. Permainan dapat berupa kunjungan ke tempat-tempat yang kayaakan seni tradisional.
3) Program keagamaan
Program keagamaan dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan hari-haribesar yang diperingati setiap tahun. Anak dapat mengadakan acara yangbernuansa keagamaan guna memupuk rasa saling menghargai antar umatberagama. Kegiatan yang dilakukan dapat berbentuk lomba, diskusi keagamaandan perayaan sederhana agar anak saling mengetahui aktivitas keagamaan masing masing.
4) Program politik dan sosial
Program ini merupakan program pengenalan politik dan sosial kepada anak.Kegiatan yang dilakukan dapat berupa peragaan sederhana yang dikemas dalambentuk drama atau dilakukan bakti sosial dan melaksanakan upacara benderapada hari-hari besar. Kegiatan pendidikan politik dan sosial ini dapat dilakukanseperti OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah), LKS (Latihan kepemimpinan Siswa) dan PKS (Patroli Keamanan Sekolah)
5) Program pusat belajar
Program kegiatan pusat belajar ini dilakukan dengan mengembangkanpelajaran intrakurikuler seperti bahasa Indonesia, bahasa Inggris, IPA danMatematika. Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan dapat berupapembentukan klub bahasa, sains atau klub karya ilmiah remaja.
6) Program ekonomi
Kegiatan yang dlakukan pada program ekonomi ini adalah untukmenghimpun dana dalam rangka pengembangan kegiatan ekstrakurikuler.Misalnya anak diajak oleh guru untuk mengadakan bazar dari anak oleh anakuntuk anak. Program ini mengajarkan kepada anak untuk mejadi pelaku ekonomidalam level yang sederhana seperti koperasi sekolah dan praktek kerja nyata.
7) Program budaya
Pelaksanaan program budaya ini dapat dilakukan dengan memberdayakanpotensi daerah untuk diperkenalkan kepada anak didik degan cara pementasanseni budaya yang dilakukan anak didik.
 8) Program informasi dan kegiatan yang tidak diorganisasikan
Pengembangan kegiatan ini melalui kegiatan ekstrakurikuler dapat berupadiskusi kelompok antar anak dengan topik yang dibatasi. Anak akan mendapatkesempatan untuk mendiskusikan masalah apapun yang mereka sukai. Dalamkegiatan ini guru tidak terlibat secara langsung tetapi hanya memonitor kegiatantersebut.
9) Program olahraga
Dalam program olahraga biasanya guru membuat klub atau unit kegiatanolahraga. Anak dapat memilih cabang olahraga yang disukainya. Misalnyaolahraga yang banyak diminati peserta didik, sepak bola, bola basket, bola voli,bela diri karate, tae kwon do dan sebagainya.

 4.  Tujuan dan Keberartian Kegiatan Ekstrakurikuler
a.     Mengembangkan seluruh ranah kemampuan siswa secara komprehensif dan seimbang.
b.    Kegiatan belajar siswa disekolah saat ini menekankan pada pengembangan fungsi otak tidak sebelah kiri yakni persepsi kognisi hal-hal yang logis sekuensial dan rasional. Pengembangan fungsi otak tidak sebelah kanan yang bersifat holistik, imajinatif, dan kreatif kurang mendapat perhatian. Akibatnya pengembangan aspek afeksi dan psikomotorik menjadi terabaikan. Bobi DePorter dan Mike Hernacki (1999) menyarankan untuk keseimbangan pengambangan fungsi kedua belahan otak itu hendaklah diusahakan cara belajar global (global learning).
c.     Mendorong rasa betah gairah dan pencapaian prestasi belajar disekolah.
d.    Mengembangkan bakat dan minat siswa menuju pembentukan integritas pribadi yang kuat dan produktif.
e.     Mengisi waktu luang agar efektif dan bermanfaat, bandingkan kegiatan belajar / ekstrakurikuler yang berlangsung pada sekolah dengan paruh waktu (part time), penuh waktu(fuul day) dan sepanjang waktu (berasrama / boarding system).
f.     Memelihara nilai-nilai luhur budaya kehidupan bangsa yang religius, berperadaban untuk saling menghormati, menjunjung tinggi rasa persatuan musyawarah dan memupuk sikap berkeadilan.
 5.  Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dikembangkan dengan prinsip sebagai berikut :
  1. Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan potensi, bakat dan minat peserta didik masing-masing.
  2. Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan keinginan dan diikuti secara sukarela oleh peserta oleh peserta didik.
  3. Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang menuntu keikutsertaan peserta didik secara penuh.
  4. Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam suasana yang disukai dan menggembirakan peserta didik.
  5. Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang membangun semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil.
  6. Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.
6.  Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler
       Kegiatan ekstrakurikuler dapat berbentuk :
  1. Krida, meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA).
  2. Karya ilmiah, meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian.
  3. Latihan / lomba keberbakatan / prestasi, meliputi pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, cinta alam, jurnalistik, teater, keagaman.
  4. Seminar, lokakarya, dan pameran / bazar, dengan substansi antara lain karir, pendidikan, kesehatan, perlindungan HAM, keagamaan, seni budaya.
Selanjutnya menurut Depdikbud (1987:27) kegiatan ekstrakurikuler dibagi menjadi dua jenis yaitu :
a. Kegiatan yang bersifat sesaat, misal: karyawisata, bakti sosial.
b. Kegiatan yang bersifat kelanjutan, misal: pramuka, PMR, dan sebagainya.

7.  Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler
          Pelaksanaan program-program kegiatan ekstrakurikuler hendaknya dikendalikan untuk pencapaian tujuan-tujuan yang telah diterapkan dan kontribusinya terhadap perwujudan visi sekolah. Dari setiap pelaksanaan program kegiatan ekstrakurikuler hendaknya diusahakan suasana yang kondusif, tidak terlalu membebani siswa dan tidak merugikan aktivitas kurikuler sekolah. Usahakan pelaksanaan kegiatan konsisten sebagaimana terjadwal dan terpublikasikan. Kerja sama tim adalah fundamental, hindari pembatasan untuk partisipasi. Setiap personil disekolah, sesuai dengan fungsinya, pada dasarnya bertanggungjawab atas pengembangan program ekstrakurikuler yang diselenggarakan.Adapun ragam dan banyaknya sumber daya manusia yang diperlukan untuk menangani pengelolaan program ekstrakurikuler itu tergantung pada kebutuhan yang berkembang, kompleksitas tugas-tugas penyelenggaraan program, dan kebijakan dari pimpinan sekolah sebagaimana hasil kesepakatan antar pihak yang berkepentingan (stakeholders). Peran-peran kunci dari setiap personil disekolah seperti kepala sekolah, para wakil kepala sekolah, guru-guru, wali kelas, guru/petugas BP, pustakawan, dan kepengurusan OSIS, hendaknya dioptimalkan dalam jabatannya dan terkait secara langsung dengan pengembangan program kegiatan ekstrakurikuler. Demikian halnya dengan peran-peran kunci personil yang berada diluar organisasi sekolahdan dimiliki keterkaitan fungsional dengan kepentingan penyelenggaraan program ekstrakurikuler, seperti pengurus Komite Sekolah, orang tua siswa, tokoh masyarakat yang peduli, pengurus MGMP, pemerintahan setempat dan lain-lain, hendaknya juga dioptimalkan.
          Untuk tenaga guru/instruktur, seyogianya adalah guru yang ada di sekolah yang memiliki latar belakang pendidikan yang relevan dan atau guru memiliki minat yang kuat untuk itu. Jika sekolah tidak memiliki guru/instruktur yang berlatar belakang pendidikan relevan dan tidak mempunyai guru yang berminat untuk menyelenggarakan program ekstrakurikuler, sekolah dapat mengusahakan dengan cara mengundang guru/instruktur di bidang ekstrakurikuler dari sekolah/lembaga pendidikan lain yang berdekatan melalui kerja sama yang saling menguntungkan. Memanfaatkan nara sumber/tenaga ahli yang ada dan potensial pada masyarakat sekitar sekolah. Membina kemampuan yang dibutuhkan melalui MGMP, program pendampingan tenaga guru dalam mengelola kegiatan ekstrakurikuler dan keikutsertaan guru dalam suatu program pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan. Fasilitas untuk setiap program kegiatan hendaknya dipikirkan guna mendukung terlaksankannya program kegiatan ekstrakurikuler yang efektif. Fasilitas program ini mislnya mencakup, pedoman/sumber dan kesempatan mengikuti program ekstrakurikuler yang ditawarkan. Form bio data siswa. Alat test dan form interview. Form penawaran pilihan atas jenis kegiatan ekstrakurikuler. Daftar siswa/kelompok siswa untuk layanan kegiatan ekstrakurikuler. Form pengaturan jadwal kegiatan ekstrakurikuler dan liburan sekolah. Form rancangan program kegiatan ekstrakurikuler. Form MOU, form perizinan. Form monitoring pelaksanakaan kegiatan ekstrakurikuler dan pembimbingan. Form pelaksanaan evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler. Form sertifikasi atas penyelesaian keikutsertaan siswa dalam program kegiatan ekstrakurikuler yang dipercaya.
 8.  Evaluasi Program Kegiatan Ekstrakurikuler
          Evaluasi program kegiatan ekstrakurikuler di maksudkan untuk mengumpulkan data atau informasi mengenai tingkat keberhasilan yang dicapai siswa. Penilaian dapat dilakukan sewaktu-waktu untuk menetapkan tingkat keberhasilan siswa pada tahap-tahap tertentu dan untuk jangka waktu tertentu berkenan dengan proses dan hasil kegiatan ekstrakurikuler. Penilaian program ekstrakurikuler menekankan pada penilaian / tes tindakan yang dapat mengungkapkan tingkat untuk perilaku belajar / kerja siswa. Penetapan tingkat keberhasilan untuk program ekstrakurikuler didasarkan atau standart minimal tingkat penguasaan kemampuan yang disyaratkan dan bersifat individual. Penilaian secara inklusif mempertimbangkan pembentukan kepribadian yang terintegrasi jiwa kemandirian atau kewirausahaan sikap dan etos perilaku itumempertimbangkan kemahiran dalam pemecahan masalah dan berkomunikasi. Mempertimbangkan standart keadilan dan keragaman secara individual bagi setiap siswa, dan mempertimbangkan tingkat partisipasi aktif dalam kegiatan ekstrakkurikuler yang dilakukan. Penilaian dilakukan dengan memandang bobot yang sama baik terdapat proses dan hasil akhir dari setiap kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan. Penilaian melalui pemberian tugas secara bervariasi dan dinamisakan mendorong tumbuhnya rasa tanggungjawab yang tinggi. Ujian kemampuan atau tingkat kemahiran yang telah dicapai siswa dan sertifikasi dilakukan secara bersama sehingga dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan.

 9.  Pertanggungjawaban Kegiatan Ekstrakurikuler
          Sekolah hendaknya membuat laporan, baik laporan untuk keseluruhan program kegiatan ekstrakurikuler dan untuk setiap jenis kegiatan ekstrakurikuler ataupun untuk pertanggungjawaban keuangan yang telah dialokasikan/digunakan untuk kegiatan yang dimaksudkan. Untuk laporan kegiatan, hendaknya dibuat format yang sederhana tetapi cukup komprehensif dan mudah dipahami, misalnya mencakup: kata pengantar, hasil yang diharapkan, organisasi penyelenggaraan, jdwal dan mekanisme pelaksanaan, bentuk penghargaan, hasil yang diperolah, kesulitan yang dijumpai dan usaha mengatasi kesulitan itu, kesimpulan keseluruhan dan saran-saran yang diajukan, serta lampiran-lampiran yang diperlukan.

C.      HASIL DAN PEMBAHASAN
1.      Visi
Terwujudnya sekolah yang berkualitas, kreatif, agamis, daalam suasana kehidupan yang demokratis.
2.      Profil Sekolah
Jumlah murid ada 239 siswa, jumlah guru ada 12 guru terdiri atas 10 guru berijasah S1 dan 2 berijasah S2. Kepala Sekolah berprestasi tingkat kecamatan. Tiga guru berprestasi ada yang berprestasi tingkat kabupaten. Semua guru menguasai TIK, aktif dalam berbagai kegiatan seperti di Andalan Ranting Pramuka, PGRI, dan berbagai lomba.
3.      Konsep Manajemen Esktra Kurikuler Pramuka
Sebagai ektrakurikuler wajib di sekolah, kegiatan pramuka harus mengarah ke pencapaian tujuan kepramukaan dan visi SDN Kedungori 1. Tujuan tersebut tentu hanya dapat dicapai jika pelaksanaan pelatihan pramuka dikelola dengan baik dan tidak hanya asal berjalan. Manajemen ekstrakurikuler ini perlu melibatkan berbagai pihak. Menurut George R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.
            Oleh sebab itu perbaikan manajemen ekstrakurikuler pramuka di sekolah penulis yakni SDN Kedungori 1 mendesak dan krusial dibenahi. Penulis memiliki gagasan pengelolaan ekstrakurikuler pramuka dengan manajemen “cerdas” (cermat, efektif, rasional, didaktis, atraktif, dan sukses). Konsep ini mengacu pada pendapat George R. Terry merumuskan fungsi-fungsi manajemennya sebagai POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling).

a.      Cermat dalam Perencanaan (Planing)
            Menyelenggarakan ekstrakurikuler pramuka harus cermat dalam perencanaan. Perencanaan merupakan langkah penting yang harus dilakukan sekolah sebelum menyelenggarakan ekstrakurikuler pramuka. Hal yang perlu direncanakan dengan matang antara lain program kegiatan, pelatih, sarana dan biaya, dan target yang jelas. Wujud dari perencanaan yang matang adalah tersusunnya program dan jadwal latihan, anggaran biaya yang jelas, dan surat keputusan pembagian tugas pelatih ekstrakurikuler.
Untuk menghasilkan perencanaan yang bagus, perlu diawali dengan brain strorming (curah pendapat) yang diikuti seluruh personil sekolah dan pihak yang terkait, yaitu kepala sekolah, guru, perwakilan siswa sebagai calon anggota, pembina gugus, pelatih, kwartir ranting atau cabang gerakan pramuka sebagai calon pelatih, dan perwakilan komite sekolah. Dengan adanya curah pendapat tersebut dapat tersusun program ideal yang sesuai dengan kondisi sekolah SDN Kedungori 1.
Menurut penulis jadwal latihan sangat tepat dilaksananakan setiap Jun’at Sore karena madrasah libur, semua guru dilibatkan menjadi pembina dan ada koordinator pembina, siswa dikelompokkan sesuai dengan tingkatannya untuk kelas 5 dan 6 masuk di regu penggalang dan kelas 1 sampai 4 masuk di barung siaga. Anggaran dalokasikan untuk kegiatan latihan, honor pembinaan, kelengkapan sarana dan prasarana, serta untuk kegiatan besar tahunan seperti Jambore dan Pesta Siaga. Anggaran dialokasikan dari dana BOS dan sebagaian dari Sumbangan Sukarela orang tua murid, kalangan alumnus, pengusaha, dan tokoh masyarakat setempat.
Dengan kecermatan perencanaan maka tidak akan terjadi melaksanakan latihan tanpa jadwal dan hanya menjelang lomba, menunjuk pelatih asal-asalan, kegiatan yang tidak terencana dan kesulitan pembiayaan.

b.      Efektif dalam Kegiatan (Actuating)
     Kegiatan eksrakurikuler pramuka di sekolah harus dapat dilaksanakan dengan efektif. Oleh karena itu pengelolaan pelatihan dan pembelajaran berpedoman pada Syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Syarat Kecakapan Khusus (SKK). Materi juga mengacu pada kegiatan skup besar seperti Jambore dan Pesta Siaga. Strategi yang digunakan dalam kegiatan latihan menantang, menarik, dan menumbuhkan minat siswa untuk giat berlatih. Dengan demikian dapat membawa hasil bagi siswa, guru pelatih, sekolah, dan masyarakat.
Hasil yang diperoleh siswa adalah diperolehnya pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif. Semua hasil yang diperoleh tersebut dapat digunakan siswa sebagai bekal menghadapi masa depan dan mengatasi kendala kehidupan. Mereka menjadi anak yang disiplin, tanggung jawab, gigih berusaha, sehingga sukses belajar. Siswa mendapat nilai tambah jika memiliki kejuaraan dari lomba pramuka, yang dapat digunakan untuk bekal melanjutkan pendidikan.
Bagi sekolah, ekstrakurikuler pramuka yang berhasil dapat meningkatkan akreditasi sekolah, guru pelatih memiliki bukti fisik sebagai pelatih pramuka dan dapat diperhitangkan untuk penilaian angka kredit, dan hasil bagi masyarakat adalah orang tua merasa mendapat pelayanan prima dari sekolah.

c.       Rasional dalam Pelaksanaan (Actuating)
Kegiatan ekstrakurikuler pramuka harus dilaksanakan berdasar pikiran dan pertimbangan yang logis, yang ditunjukkan dengan visi dan misi yang jelas. Visi kegiatan ekstrakurikuler pramuka hendaknya: (1) mengacu kepada landasan filosofis bangsa yaitu Pancasila dan UUD 1945 dan landasan lain bersifat baku dan telah menjadi pegangan hidup bangsa Indonesia (2) mengacu visi umum pendidikan yaitu dengan rumusan: “Terwujudnya Insan Kamil”, (3) memiliki indikator pengembangan prestasi , (4) berkepribadian, nasionalisme, budaya-nasional/Indonesia (5) mengikuti perkembangan era global dan IPTEK, (6) dilandasi oleh keimanan dan ketaqwaan, (7) sesuai konteks daerah, sekolah, visi yayasan, dan menggambarkan harapan masa datang.
Sedangkan misi kegiatan ekstrakurikuler adalah menggambarkan usaha untuk mwncapai visi. Misi mengacu kepada indikator, bersifat operasional dan dapat diukur. Contoh rumusan misi: Mewujudkan kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang inovatif, Mewujudkan pembiayaan ekstrakurikuler pramuka yang memadai, wajar dan adil.
Dengan memiliki visi dan misi yang disusun secara rasional maka kegiatan pramuka dapat memiliki arah dan tujuan yang jelas. Dukumen rasional tersebut selanjutnya perlu dimasukkan dalam kurikulum sekolah, karena ekatrakurikuler adalah bagian integral dari proses pendidikan.
d.      Didaktis dalam Pelatihan (Actuating)
Hal ini dimaksudkan bahwa ekstrakurikuler pramuka mengandung proses pembelajaran. Pembelajaran pramuka penggalang mengarah ke 10 pilar dasa dharma, yaitu (1) Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2) cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, (3) Patriot yang sopan dan kesatria, (4) patuh dan suka bermusyawarah, (5) rela menolong dan tabah, (6) Rajin,terampil dan gembira, (7) Hemat,cermat dan bersahaja, (8) Disiplin, berani dan setia, (9) Bertanggung jawab dan dapat dipercaya, dan (10) Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
Sedangkan pembelajaran pramuka siaga mengarah pada 2 pilar dwi dharma, yaitu (1) Siaga itu patuh pada ayah dan ibundanya, dan (2) Siaga itu berani dan tidak putus asa. Baik dasa dharma dan dwi dharma merupakan kode kehormatan pramuka, sebagai ketentuan moral untuk membina kemandirian, akhlak mulia, serta menjadi landasan penggerak tujuan pendidikan kepramukaan.
Kegiatan pramuka yang mengarah ke pilar di atas akan menghasilkan generasi muda yang memiliki karakter sesuai dengan tujuan kegiatan pramuka. Karakter yang dimaksud bertanggung jawab, kerjasama, berani karena benar, suka memberi pertolongan pada orang lain, peduli dan sebagainya.

e.       Atraktif dalam Pengelolaan (Organizing)
Mengelola ekstrakurikuler pramuka dengan atraktif berati kegiatan pramuka dilakukan dengan penuh tantangan yang mengakomodir kebutuhan anggota pramuka sebagai generasi penerus bangsa. Kegiatan pramuka yang atraktif dapat dilakukan dengan strategi belajar sambil melakukan, sistem beregu, kegiatan yang menantang dan menarik serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani anggota muda, kegiatan di alam terbuka, kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan, dan sistem tanda kecakapan.
Jadi, sungguh menjadi sangat tidak atraktif jika kegiatan pramuka dilakukan hanya sekedar teori dengan ceramah di kelas, berkemah di gedung dengan pesan makan katering. Pengelolaan kegiatan pramuka yang kurang menantang, tidak variatif, dan hanya spontanitas akan menyebabkan anak merasa bosan. Kalau minat berlatih anak kurang ini berarti program kegiatan ekstra kurikuler pramuka di sekolah akan gagal pula.

f.       Sukses setelah Diadakan Pengawasan (Controlliing)
                  Kegiatan dikatakan sukses bila dilaksanakan tanpa hambatan. Ini adalah hasil akhir dari semua pelaksanaan manajemen yang cermat, efektif, rasional, didaktis, dan atraktif. Aspek yang paling penting keberhasilan suatu program dari pelaksanaan program ini. Diperoleh gambaran tentang hasil yang diharapkan sesuai dengan tujuan ekstrakurikuler pramuka dapat tercapai atau tidak, akan tercermin dalam diri anak yang mendapat pelayanan optimal ketika melakukan kegiatan.
                 Evaluasi dan supervisi merupakan kegiatan urgen dalam menentukan suksesnya kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Pada aspek kotroling ini membutuhkan peranserta secara aktif baik dari kepala sekolah selaku manager kegiatan, komite sekolah selaku mitra sekolah, dan masyarakat yang merasakan dampak langsung dari program ekstrakurikuler ini. Kegiatan pengawasan disusun secara periodik sesuai sekedul dan kebutuhan.
                 Bentuk pengawasan program ekstrakurikuler pramuka meliputi buku administrasi, sarana prasarana, pelaksanaan kegiatan, dan hasil yang diperoleh setelah melakukan kegiatan. Kriteria keberhasilan program ini antara lain terbentuknya karakter yang kuat pada setiap anggota pramuka, menunjang kegiatan akademik di dalam kelas, tumbuhnya minat dan bakat, dan berprestasi.

D.      PENUTUP
1.    Kesimpulan
Pengelolaan Ekstrakurikuler Pramuka di SDN Kedungori 1 dilaksanakan dengan manajemen cerdas yaitu cermat, efektif, rasional, didaktif, atraktif, efektif, dan sukses.
a.       Hal yang perlu direncanakan dengan cermat antara lain program kegiatan, pelatih, sarana dan biaya, dan target yang jelas.
b.      Kegiatan eksrakurikuler pramuka di sekolah harus dapat dilaksanakan dengan efektif, yaitu dapat membawa hasil bagi siswa, guru pelatih, sekolah, dan masyarakat,.
c.       Kegiatan ekstrakurikuler pramuka harus dilaksanakan berdasar pikiran dan pertimbangan yg logis, yang ditunjukkan dengan visi dan misi yang jelas.
d.      Ekstrakurikuler pramuka mengandung proses pembelajaran.
e.       Mengelola ekstrakurikuler pramuka dengan atraktif berati kegiatan pramuka dilakukan dengan penuh tantangan yang mengakomodir kebutuhan anggota pramuka sebagai generasi penerus bangsa.
f.       Kegiatan dikatakan sukses bila dilaksanakan tanpa hambatan setelah melalui pengawasan, evaluasi, dan supervisi..

2.    Rekomendasi
     Lakukan pengelolaan ekstrakurikuler Pramuka di sekolah  saudara dengan baik dan secara cerdas (cermat, efektif, rasional, didaktif, atraktif, dan sukses). Kerahkan semua potensi yang dimiliki sekolah untuk mengelola program ini. Selamat Mencoba!


DAFTAR PUSTAKA

Bateman & Snell (2002). Management Completing in The New Era. New York : The McGraw-Hill
Depdiknas (2003) Petunjuk Pelaksanaan Sistem Pendidikan Nasional 2003. Jakarta : C.V. Eka Jaya
Dinn Wahyudin, dkk. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka
Nana Sudjana, dkk. 2006. Standar Mutu Pengawas. Jakarta: Depdiknas
Prihatin, Eka. (2011). Manajemen Peserta Didik. Bandung: Alfabeta
Sanjaya,Wina.2008. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta : kencana 
Silalahi. 2005. Perencanaan Manejemen Pendidikan. Jakarta: UI Press
Sri Nanti.2005..Inovasi manajemen Ekstrakurikuler Pramuka. https://dayatfarras.wordpress.com/2012/06/06/inovasi-manajemen-kegiatan-ekstrakurikuler-2/









1 komentar:

  1. ♥ ♠ ♦ ♣ LEGENDAQQ.NET ♥ ♠ ♦ ♣
    Kami Hadirkan Permainan Baru 100% FAIR PLAY Dari Legendaqq.Net. :) 1 ID Untuk 8 Games :
    - Domino99
    - BandarQ
    - Poker
    - AduQ
    - Capsa Susun
    - Bandar Poker
    - Sakong Online
    - Bandar 66

    Nikmati Bonus-Bonus Menarik Yang Bisa Anda Dapatkan Di Situs Kami LegendaQQ.Net. info Situs Resmi, Aman Dan Terpercaya ^^ Keunggulan LegendaQQ.Net :
    - Tingkat Persentase Kemenangan Yang Besar
    - Kartu Anda Akan Lebih Bagus
    - Bonus TurnOver Atau Cashback Di Bagikan Setiap 5 Hari
    - Bonus Referral Dan Extra Refferal Seumur Hidup
    - Minimal Deposit & Withdraw Hanya 20.000,-
    - Tidak Ada Batas Untuk Melakukan Withdraw/Penarikan Dana
    - Pelayanan Yang Ramah Dan Memuaskan
    - Dengan Server Poker-V Yang Besar Beserta Ribuan pemain Di Seluruh Indonesia,
    - LegendaQQ.Net Pasti Selalu Ramai Selama 24 Jam Setiap Harinya.
    - Permainan Menyenangkan Dengan Dilayani Oleh CS cantik, Sopan, Dan Ramah.

    Fasilitas BANK yang di sediakan :
    - BCA
    - Mandiri
    - BNI
    - BRI
    - Danamon
    Tunggu Apa Lagi Guyss..
    Let's Join With Us At LegendaQQ.Net ^^

    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
    - BBM : 2AE190C9
    - Facebook : Legendaqq
    Link Alternatif :
    - www.legendaqq(dot)net
    - www.legendaqq(dot)org
    - www.legendapelangi(dot)com
    NB : untuk login android / iphone tidak menggunakan www dan spasi ya boss ^_^

    BalasHapus